PERENCANAAN PESAN BISNIS
1.
Penentuan Tujuan
Pesan bisnis yang disampaikan
kepada penerima hendaknya mampu menjaga dan meningkatkan citra perusahaan,
menciptakan good will, memiliki tujuan yang jelas, dan tidak bertentangan
dengan tujuan organisasi, sehingga menciptakan niali tambah bagi perusahaan.
Tujuan komunikasi bisnis antara lain :
·
Memberi informasi (informing)
Memberikan informasi yang
berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang
pemimpin suatu perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di
tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor cabang yang ada.
·
Membujuk atau persuasi (persuading)
Memberikan persuasi kepada
pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal
ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang
dengan orang lain dalam bisnis.
·
Melakukan kerjasama atau kolaborasi
(kolaborating)
Melakukan kolaborasi atau
kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi
bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerja sama bisnis, baik
dengan perusahaan domestic maupun perusahaan asing.
2.
Analisis Audiens
Audiens (Penerima Pesan) dalam
komunikasi bisa berasal dari individu, baik pembaca mauoun pendengar sari
surat, memo, laporan atau presetasi, manajer, atasan, bawahan, klien serta
masyarakat umum. Mereka mempunyai pemahaman yang berbeda-beda dalam memahami
pesan yg disampaikan sehingga sebuah pesan sebaiknya dapat memenuhi kebutuhan
informasi yang dibutuhkan penerima.
Ø Mengembangkan
Profil Audiens Analisis terhadap Audiens yang sudah dikenal biasanya relatif
lebih mudah dilakukan tanpa harus melalui penelitian yang rumit. Demikian juga,
reaksi atas pesan yang dikrim kepada orang yang sudah dikenal pada umumnya bisa
diperkirakan.
Ø Mengenali
penerima primer Apabila penerima terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali
orang-orang terpenting yang berpengaruh atau bertindak sebagai pengambil
keputusan.
Ø Menetapkan
jumlah dan komposisi audiens Jumlah penerima juga memengaruhi pesan bisnis.
Menulis pesan bisnis yang ditujukan hanya kepada satu orang akan berbeda dengan
pesan bisnis yang ditujukan kepada banyak orang.
Ø Mengukur
Tingkat Pemahaman Audiens Apabila penerima memiliki latar belakang yang sama
pengirim, maka pada umumnya mereka dianggap memiliki pemahaman yang relatif
sama terhadap suatru pesan.
Ø Memperkirakan
reaki penerima Cara mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang
diperkirakan akan dilakukan oleh penerima.
Ø Memenuhi
Kebutuhan Informasi Audiens Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua
pertanyaan penerima. Memenuhi kebutuhan informasi penerima merupakan salah satu
kunci sukses pesan bisnis. Ada lima pedoman yang perlu diperhatikan agar pesan
bisnis mampu memenuhi kebutuhan informasi audiens, yaitu : 1). Temukan apa yang
ingin diketahui audiens 2). Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan 3). Berikan
semua informasi yang diperlukan oleh audiens 4). Pastikan bahwa informasi yang
diberikan akurat 5). Tekankan gagasan yang paling menarik bagi audiens.
Ø Memuaskan
kebutuhan emosional dan praktis audiens. Pesan yang bertujuan membujuk dan
bekerja sama seringkali gagal mengubah keyakinan atau perilaku audiens. Hal
penting yang harus diingat bahwa pesan bisnis disampaikan kepada audiens yang
juga melakukan kegiatan bisnis. Untuk mencapai tujuan komunikasi, diupayakan
agar pesan bisnis menggunakan pendekatan emosional audiens, terstruktur,
rasional, serta disusun dengan format yang menarik. Menurut Bovee dan Thill
(2003:103) analisis audiens dapat dilakukan dengan cara :
>Analize : siapa pihak yang menerima pesan
>Analize : siapa pihak yang menerima pesan
> Understand : bagaimana
pengetahuan penerima tentang subyek yang di informasikano
>Demographics : berapa umur,
jenis kelamindan pedidikan penerima
>Demographics : berapa umur, jenis kelamindan pedidikan penerima
>Interest : apa yang menarik perhatian penerima
>Environment : apakah penerima bersahabat atau bermusuhan
>Needs : informasi apa yang dierlukan penerima
>Customize : bagaimana penyesuain pesa yang diperlukan
>Expectation : apa yang menjadi harapan penerima
>Demographics : berapa umur, jenis kelamindan pedidikan penerima
>Interest : apa yang menarik perhatian penerima
>Environment : apakah penerima bersahabat atau bermusuhan
>Needs : informasi apa yang dierlukan penerima
>Customize : bagaimana penyesuain pesa yang diperlukan
>Expectation : apa yang menjadi harapan penerima
3.
Penentuan Ide Pokok
Setiap pesan bisnis mempunyai
tema pokok (main theme) yaitu rumusan pokok pembicaraan (topik) beserta tujuan
yang ingin dicapai. Namun perlu diperhatikan bahwa antara ide pokok dan topik
itu merupakan hal yang berbeda. Topik merupakan subyek yang lebih luas.
Sedangkan ide pokok merupakan pernyataan tentang suatu topik yang menjelaskan
isi dan tujuan dari topik tersebut. Cara yang dapat digunakan untuk menentukan ide
pokok :
Ø Brainstorming
Brainstorming adalah suatu cara menentukan ide pokok dengan membiarkan pikiran
secara leluasa untuk mencari berbagai kemungkinan ide pokok, mempertimbangkan
tujuan, audience, dan fakta yang ada. Beberapa teknik brainstorming yang dapat
digunakan: Storyteller’s Tour Hidupkan tape recorder, dan telaah pesan – pesan
yang disampaikan. Fokuskan pada alasan berkomunikasi, poin utama nada,
rasionalitas, dan imlikasi bagi penerima. Dengarkan dengan teliti, dan
berlatihlah, sehingga ide pokok dari pesan dapat ditemukan dengan mudah. Random
List Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran di atas kertas kosong.
Selanjutnya, pelajari hubungan antara ide – ide tersebut. Bagilah mereka ke
dalam kelompok – kelompok, dan temukan poin yang penting dan yang tidak
penting. Conclusions, Findings, Recommendations (CPR) Worksheet Jika subjek
yang dibahas mencakup pemecahan maslah, gunakanlah suatu worksheet yang akan
membantu menjelaskan hubungan antara temuan (findings), kesimpulan
(conclusions) dan rekomendasi (recommendation) yang akan diberikan.
Journalistic Approach Pendekatan jurnalistik memberikan poin yang baik sebagai
langkah awal menentukan ide pokok. Jawaban terhadap siapa, apa, kapan, di mana,
dan bagaimana uang biasanya diajukan dalam pendekatan jurnalistik, akan dapat
menjelaskan ide pokok presentasi. Question and Answer Chain Pendekatan yang
paling baik adalah melihat dari sisi perspektif audience
Ø Petunjuk
atasan Penentuan ide pokok dapat dilakukan dengan meminta petunjuk dari atasan.
Ini banyak terjadi pada perusahaan dengan sistem senioritas dan desentralisasi.
Namun cara ini dapat menyita waktu manajer hanya untuk pekerjaan yang sebenarnya
dapat didesentralisasikan.
Ø Kebiasaan
Cara yang ketiga dalam menentukan ide pokok adalah berdasar kebiasaan. Apabila
perusahaan menghadapi situasi yang sama atau relatif sama, maka akan digunakan
suatu ide pokok tertentu. Cara ini mempunyai keterbatasan, yaitu hanya untuk
yang situasinya sama atau relatif sama saja.
4.
Seleksi Saluran dan Media
Pesan-pesan bisnis harus sesuai
dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui dua saluran, yaitu
saluran lisan dan tertuis. Pilihan mendasar antara berbicara atau menulis
tergantung pada tujuan atau maksud pesan, audiens dan karakteristik dari kedua
saluran komunikasi tersebut. Saluran komunikasi lisan merupakan saluran yang
paling banyak di gunakan dalam bisnis, komunikasi itu antara lain, percakapan
antara dua orang secara langsung (tatap muka), melalui telpon, wawancara,
pidato, seminar, pelatihan, dan presentasi bisnis. Saluran itu di sukai karna
sederhana, spontan, nyaman, praktis, ekonomis dan memiliki kemampuan yang lebih
tinggi dalam memberikan umpan balik (feed back). Saluran komunikasi tertulis
Pesan-pesan tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk, misalnya
surat, memo, proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis
duilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan nada sopan dan bersahabat,
kekurangannya adalah umpan balik secara langsung yang tidak bias di peroleh
dengan waktu cepat.
Bargaining
Bargaining
merupakan proses tawar menawar antara penjual dan pembeli dimana jika salah
satu pihak memiliki bergaining positif berhak mngambil keputusan terhadap pihak
lain yang memiliki bergaining rendah.
Otoritas untuk
melakukan bargaining harus dimiliki oleh seorang negosiator karena dalam
negosiasi akan ditemui berbagai macam kepentingan dan pandangan berbeda yang
mungkin menimbulkan konflik. Negosiator mempunyai kepentingan untuk melakukan
sesuatu sesuai kepentingan yang diwakilinya dengan kebebasan untuk
mengendalikan dan kemampuan untuk membentuk posisi bargaining-nya.
Pandangan-pandangan dalam proses bargaining akan membentuk argumentasi yang
mengarah kepada polarisasi. Seorang negosiator harus bersikap agresif dan tegas
agar ia dapat memenangkan proses negosiasi.
Zona
Tawar-Menawar
Zona
Tawar-Menawar (The Bergaining Zone) merupakan wilayah ruang yang dibatasi
dibatasi oleh penawaran pihak penjual dan tawaran awal pihak pembeli, diantara
ruang tersebut terdapat tawaran ideal, harga realistis dan harga tertinggi dari
sisi pembeli yang akan menentukan nilai keuntungan masing-masing, yang
merupakan tahap terakhir proses negosiasi. Kesepakatan terbaik disebut
zona tawaran akhir yang dibatasi oleh harga realistis penjual dan pembeli.
Comments
Post a Comment